Langsung ke konten utama
VIDEO DEWASA UPDATE HARIAN

Sisi Lain dari Nikmatnya Digenj0t, Ini Penjelasan Medisnya


Sodomi adalah tindakan seksual yang melibatkan penetrasi anal atau oral dengan pasangan seksual. 

Dalam konteks medis, sodomi itu sendiri tidak dianggap sebagai tindakan berbahaya jika tidak sampai melukai area lubang atau menimbulkan efek sakit setelahnya.

Karena itu harus menggunakan pelicin agar soft penetrasinya bisa lancar.

Namun, ada beberapa pertimbangan medis yang penting terkait dengan aktivitas seksual seperti sodomi yang wajib anda ketahui:

1. Penyakit Menular Seksual (PMS):

Sodomi, terutama jika dilakukan tanpa penggunaan pengaman seperti kondom atau dental dam, dapat meningkatkan risiko penularan PMS seperti HIV, sifilis, herpes, dan lainnya. Penggunaan pengaman dapat membantu melindungi Anda dari penularan PMS.

2. Cedera dan Trauma:

Aktivitas seksual yang kasar atau kurang hati-hati saat melakukan sodomi dapat menyebabkan cedera pada area anus atau mulut. Ini termasuk robekan, perdarahan, atau trauma fisik lainnya.

3. Infeksi Bakteri:

Penetrasi anal dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih (ISK) jika tidak dijaga kebersihannya.

4. Inkontinensia Fecal: 

Sodomi yang dilakukan secara kasar atau tidak aman dapat merusak sfingter anus, yang dapat menyebabkan masalah inkontinensia fecal, yaitu ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air besar.

5. Psikologis:

Selain masalah medis, sodomi atau aktivitas seksual yang tidak aman juga dapat memiliki dampak psikologis, seperti stres atau kecemasan jika tidak dilakukan dengan persetujuan atau jika ada masalah hubungan.

Dalam semua aktivitas seksual, penting untuk berkomunikasi dengan pasangan Anda, mendapatkan persetujuan, dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kesehatan fisik dan emosional kedua belah pihak. 

Penggunaan pengaman seperti kondom atau dental dam adalah cara yang baik untuk mengurangi risiko PMS, terutama jika Anda tidak yakin tentang status PMS pasangan Anda.

Penting juga untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda memiliki kekhawatiran medis terkait aktivitas seksual Anda. 

Dokter Anda dapat memberikan saran medis yang spesifik sesuai dengan kebutuhan dan situasi Anda. Yang terpenting, aktivitas seksual harus selalu didasarkan pada persetujuan, saling pengertian, dan perhatian terhadap kesehatan dan keamanan semua pihak yang terlibat.